Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah dengan penuh keikhlasan, maka Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah Swt akan memberikan penghargaan teramat istimewa yang selalu dinanti-nanti oleh siapapun, termasuk para nabi dan orang-orang shaleh, yaitu ridha dan magfirahNya, sebagai ganjaran atas amal baik yang telah dilakukannya. Allah Swt juga pernah berjanji, tak satupun kaum muslimin yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan.
Pertanyaannya, kira-kira puasa kita diterima apa tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir Nabi Muhamad Saw? Jawabnya, Allahu ‘alam, kita tak tahu
Rabu, 31 Agustus 2011
Kamis, 18 Agustus 2011
Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad
Banyak aspek dan penjabaran dari prinsip rahmatan lil alamin yang dapat diteladani serta dipraktikkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya tercantum pada ayat 29 QS: Al Fath. “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya, keras terhadap kaum kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, mereka ruku’ dan sujud, mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereta dari bekas sujud’.
Pada ayat ini ada lima poin penting yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yakni :
- Ketegasan terhadap kaum kafir, yaiitu orang atau sekelompok orang yang menuebarkan kebencian kepada kaum beriman, dalam bentuk lahiriah, seperti mengganggu, menghlangi, dan memerangi langkah-langkah umat Islam. Selama 10 tahun periode dakwah di Madinah, Nabi Muhammad harus berperang sebanyak 27 kali karena diganggu secara lahriah. Secara batiniah gangguan juga muncul dalam bentuk pemikiran dan kebudayaan yang menjauhkan umat Islam dari ajaran Allah.
Minggu, 07 Agustus 2011
Ajaran Khitan dalam Islam
Ditulis oleh Muhammad Niam |
Faedah
khitan: Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa khitan
mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang
menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak
sedap. Air kencing mengandung semua unsur tersebut. Ketika keluar
melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian
tertahan oleh kulit tersebut. Semakin l |
Sabtu, 06 Agustus 2011
Puasa dan Empat Ruh Islam dalam Kehidupan
Allah SWT berfirman:
“Wa idzqaala rabbuka lil
malaaikati innii jaa’ilun fiil ardhi khaliifatan. Qaaluu ataj’alu fiihaa man
yufsidu fiihaa wa yusfikuddimaa’a wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisulaka.
Qaala innii a’lamu maa laa ta’lamuun”
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka (para malaikat) berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.” (Q.S. Al Baqarah: 30)
Tujuh Spirit Kemenangan Ramadan
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 183).
Ayat ini menggambarkan urgensi ibadah puasa di bulan Ramadan. Kata
kutiba menunjukkan makna bahwa ibadah puasa di bulan
Ramadan adalah wajib. Wajib karena itu kebutuhan fitrah manusia. Allah
swt. yang meciptakan manusia, Dialah yang lebih tahu hakikat fitrah ini.
Dan Dialah yang lebih tahu rahasia diwajibkannya
puasa. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi manusia kecuali harus
berpuasa (tak bisa terbantanhkan atau meminjam bahasanya mas HHM puasa
Ramadan sebagai sesuatu
obligation yang tak bisa dipertentangkan lagi) . Karena itu pula Allah berfirman:
kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum. Artinya bahwa manusia terdahulu pun juga terkena kewajiban untuk berpuasa.
Sabtu, 26 Februari 2011
“Setia Hati” Sebagai Prinsip Dasar Membangun Karakter Warga Berbudi Luhur
By Muhammad Agus Susilo
Pendahuluan
Membangun karakter atau yang lebih populer dengan istilah Character Building, merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Istilah character building biasanya banyak dijual di kursus-kursus kepribadian, bengkel-bengkel hati dan atau jiwa, khutbah-khutbah atau penyuluhan spiritual, bahkan sering didiseminasikan dalam seminar-seminar pengembangan diri, baik secara praksis-implementatif maupun teoritis-paradikmatik. Lalu, muncul pertanyaan-pertanyaan kritis: Membangun karakter, Apa sich? Atau dalam dialek Jawa Timuran: Yo opo seh, character building iku? Dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)